Arsip untuk Juli, 2013

Salah Penjual

Posted: 26/07/2013 in HUMOR

Si Udin disuruh kiainya untuk membeli telur untuk buka puasa.

Udin: Mas, telornya berapa sekilo?

Penjual: Telor ayam apa telor bebek?

Udin: Telor ayam.

Penjual: Telor ayam potong atau ayam kampung?

Udin: Ayam potong

Penjual: Yg lokal atau yang impor?

Udin: Yang lokal saja pak

Penjual: Yang lokalnya lokalnya mau yang dari Jakarta, Bogor atau Depok”

Udin: Yang dari Jakarta deh. (Udin mulai kesal).

Penjual: “Mau yang Jakarta Pusat, Barat, Timur, Utara, aatau Selatan”

Udin: Mas ini jual telor atau mau jalan-jalan sih..?!!

Penjual: “Mmm..mmm… Maaf mas.., saya penjual mie ayam di sebelah. Yang jual telor lagi ke belakang…. Saya disuruh ngobrol dulu sama pembeli sampai dia dateng.

Udin : Astagfirullahal adzim (sambil mengelus dada).

Otong merupakan santri yang suka melakukan tarling (tarawih keliling), suatu ketika ia shalat di masjid yang kebetulan kultum tarawihnya lama, Otong pun mendengarkan ceramah tersebut sampai ngatuk.
Saat kotak amal sedekah lewat didepanya, Otong pun kaget, dan ia pun langsung merogoh saku belakang celananya, terus ia membuka dompetnya dalam keadaan ngatuk berat, Kemudian ia mengeluarkan uang Rp.2.000 dan memasukkannya ke kotak amal tersebut.

Tiba-tiba seorang kakek yang duduk dibelakangnya, menyodorkan uang Rp.150.000 kepadanya. Ia pun tanpa ragu-ragu memasukkan uang itu ke dalam kotak amal sambil tersenyum kagum kepada kakek tersebut, dan hatinya berkata wow hebat kakek ini.

Setelah kotak amal berlalu, si kakek menepuk pundak Otong dan berkata, “Kang, uang tadi itu jatuh dari dompetmu”, Otongpun kaget dan kecewa berat…waduuh.

Tarawih Ngebut

Posted: 26/07/2013 in HUMOR

Di beberapa pondok pesantren, sering kali shalat tarawih dilaksanakan dengan gerakan yang super cepat. Hal ini tentu mengundang pertanyaan dari sebagian pihak.
Kiai Adib pernah ditanya salah seorang jamaah masalah tersebut. Shalat yang terlalu cepat demikian apakah sah?

Mendapat pertanyaan demikian, dijawab Kiai asal Sukoharjo ini dengan ringan, “Kalau ada orang mengendarai kendaraan dengan cepat, tentu akan fokus.”

“Nah, sebaliknya kalau orang mengendarai pelan, kemungkinan dia akan kehilangan fokus. Tengok kanan kiri lah. Lihat gedung bagus, gadis cantik dan sebagainya. Begitu juga dengan tarawih cepat, husnudzon-nya mereka mungkin akan lebih fokus shalatnya.

Seruan Bid’ah

Posted: 26/07/2013 in HUMOR

Ini kisah yang pernah dialami seorang kawan di Solo. Suatu ketika, dia ikut tarawih di sebuah masjid.
Sesaat sebelum mulai tarawih, seperti biasa Bilal mengumandangkan seruan salat tarawih:
“Shollu sunnata at-tarawih rak’ataini jami’atan rahimakumullah”

Tiba-tiba ada salah seorang jamaah yang menyela seruan tersebut.

“Ini jelas bid’ah. Tidak ada di zaman Nabi,” tegasnya.

Lalu terjadilah perdebatan kecil. Satu sama lain mengeluarkan argumennya. Sampai salah seorang jamaah ada yang nyeletuk.

“Njenengan, melarang seruan tarawih dengan bahasa Arab. Nah, kalau sekarang diganti kalimatnya dengan bahasa Indonesia atau bahasa Jawa: Ayo solat tarawih atau monggo salat taraweh, boleh tidak?” tanya jamaah itu.

“Oh, kalau itu boleh-boleh saja,” jawab pembid’ah.

Akhirnya tarawih berjalan kembali, tentunya dengan seruan yang tak lagi “bid’ah”

Sejarah Istilah “Ngabuburit”

Posted: 26/07/2013 in HUMOR

Pada suatu hari, Sulhan bertemu dengan Otong ketika shalat taraweh di masjid Agung Solo, kedua santri tersebut merupakan alumni pondok Mahasiswa di Jawa Timur.
Sulhan bertanya kepada Otong, ”Kang  kamu kan orang sunda, saya mau tanya nih, katanya ngabuburit itu asal bahasa Sunda ya?”

Jawab Otong, “Ya kang, emang kenapa? ingin thau sejarahnya kang, bisa ceritakan kang!” saut Sulhan. “Oh, enih mas”, jawab Otang.

Kemudian otang menceritakan: Pada jaman dahulu di tanah Pasundan tepatnya kabupaten Subang sedang terserang hama beurit di lahan pesawahan.”

“Beurit apa sih? potong sulhan.

“Beurit itu tikus kalau dalam bahasa Indonesianya,” jawab Otong

Terus Otong melanjutkan ceritanya: “Beurit-beurit itu datang dan menyerang pertanian mereka setiap sore bulan puasa. Sehingga masyarakat Subang setiap sore bulan Puasa sepakat dan memutuskan untuk ngeburu (memburu) beurit-beurit yang mengganggu tanaman sawah mereka. Jadilah istilah NGABUBURIT.

Sulhan Jawab: walah, tapi bener juga “sambil ketawa”