Ketegasan Abu Bakar Soal Zakat

Posted: 11/08/2013 in HIKMAH

Sewaktu Sahabat Abu Bakar menjadi khalifah menggantikan Rasulullah
SAW, maka ia adalah seorang yang sangat tegas dalam menarik zakat
kepada para saudagar dan orang-orang kaya yang telah memiliki banyak
kelebihan harta.

Khalifah Abu bakar tercatat senantiasa bertindak tegas kepada siapa pun
yang membangkang membayar zakat. Pada zaman itu, negara bertindak
sebagai satu-satunya pihak yang berhak mendistribusikan dana zakat yang
diperoleh dari para penyetor zakat. Pada waktu itu belum tersedia jasa
swasta untuk menyalurkan zakat. Karenanya, jika tidak dibagikan sendiri
secara langsung kepada orang-orang yang berhak, tentu negara lah yang
akan mengambil alih pengelolaannya.

Sahabat Abu Bakar RA selalu bertintak sesuai prosedur yang telah
disepakati oleh nagara, pertama-tama dikirimkanlah surat kepada setiap
gubernur yang membawahi daerah-daerah kekuasaan Islam untuk
menyiapkan perangkat-perangkat penarik zakat. Mulai dari personil,
perlengkapan hingga patung hukum yang dapat membantu pelaksanaan
penarikan zakat tersebut.

Dalam surat-suratnya tersebut, Abu Bakar menyatakan bahwa zakat
adalah ibadah wajib (fardhu) yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW
kepada kaum muslimin yang telah memenuhi kualifikasi.

Termasuk surat-surat Abu Bakar selalu menyebut bahwa zakat harus
diberikan menurut kadar kebutuhan seseorang. Abu Bakar melarang keras
untuk memberikan zakat melebihi ketentuan semestinya. Ia melarang
setiap amil zakat untuk memberikan jatah zakat diluar ketentuan,
meskipun mereka memintta lebih. (HR. Ahmad, Nasa’i, Abu Daud, Al-
Bukhari dan ad-Daraquthni)

Ketika sepeningal Rasulullah ternyata orang-orang Arab, kembali menolak
membayar zakat, maka Abu Bakar segera berunding dengan sahabat Umar
RA. Tentang tindakan apa yang harus mereka ambil terhadap para
pembangkang tersebut. Apakah mereka dapat diperangi karena menolak
membayar zakat?

Karena dimintai pendapat oleh Khalifah, maka Umar pun angkat bicara,
“Demi Allah, tiada lain yang aku lihat selain Allah telah melapangkan dada
Abu Bakar untuk memerangi mereka, maka aku pun tahu bahwa Abu Bakar
berada pada posisi yang benar.” (HR. Abu Daud, shahih)

Tinggalkan komentar